Potensi Penerapan Weekend Detention Di Indonesia Sebagai Upaya Percepatan Resosialisasi Pelaku Tindak Pidana

AuthorTigor Hamonangan Napitupulu
Pages54-63
Tigor Hamonangan Napitupulu / Unnes Law Journal 2 (1) (2013)
54
ULJ 2 (1) (2013)
UNNES LAW JOURNAL
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ulj
POTENSI PENERAPAN WEEKEND DETENTION DI INDONESIA SEBAGAI
UPAYA PERCEPATAN RESOSIALISASI PELAKU TINDAK PIDANA
Tigor Hamonangan Napitupulu
Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Info Artikel
________________
Sejarah Artikel:
Diterima Januari 2013
Disetujui Februari 2013
Dipublikasikan Juni
2013
________________
Keywords:
Human Rights;
Resocialization; Weekend
Detenion______________
______
Abstrak
___________________________________________________________________
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui eksistensi weekend detention di Lembaga P emasyarakatan serta
kemungkinan pe nerapan dan formulasi wee kend detention dalam pembaharuan h ukum pidana. Penelitian ini digunakan
metode p enelitianYuridis Normatifdengan pendekatanperundangan,konsep,filsafat, perbandingan.Untuk menganalisa data,
peneliti menggunakan analisis deskriptif dengan memberikan gambaran a tau pemaparan atas subyek dan obyek penelitia n
sebagaimana hasil penelitian yang telah didapatkan. Hasil p enelitian me nunjukkan bahwa da lam praktek di Lembaga
Pemasyarakatan tidak ada pembina an dengan model weekend detention. Akan te tapi di Indonesia memiliki program
asimilasi yang diatur dalam Undang -undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan sebagaimana diatur lebih
lanjut dengan PeraturanPemerintah Nomor 28 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor32 Tahun
1999 tentang Syarat da n Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan, yang pada dasarnya memiliki
kemiripan dengan sistem Weekend Detenion, hanya saja asimilasi diberlakukan untuk semua narapidana yang memenuhi
syaratadministrativedansubstantivesedangkanweekenddetentionsecarate gas diformulasikan untuk dapat diterapkan kepada
semua narapidana yang diancam dengan kurun waktu tertentu sesuai ketetapan hukum yang ada.
Abstract
___________________________________________________________________
This study aims to determine the existence of weekend detention in prison and possible impleme ntation and formulation of
weekend detention in pidana permasalahan law reforms that were examined in this study werei n this study the authors used
research methods normative ju ridical approach to legislation, conce pts, philosophies, perbandingan. For analyzing the data,
researchers used descriptive analysis or presentation wi th an overview of the subject and obje ct of research as r esearch that has
been didapatkan. Result research shows that in practice in prison with no coaching mo del of weekend detention. But in
Indonesia has a program of assimilation re gulated in Law Number 12 Year 1995 concerning Correctiona l further stipulated by
Government Regulation No. 28 Year 2006 on Amendment to Government Regulation No. 32 Year 1 999 on Terms and
Procedures for Implementation of the Rights of prisoners, which basically resemble weekend Detenion system, only
assimilationapplied to all inmates eligible administrative and substantive weekend detention while expressly formulated to be
applied to all inmates who were threatened with a period of time corresponding provisions of existing law.
© 2013 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi:
Gedung C4 Lantai 1FH Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semar ang, 50229
E-mail: hamonangantigor@yahoo .com
ISSN 2252-6536

To continue reading

Request your trial

VLEX uses login cookies to provide you with a better browsing experience. If you click on 'Accept' or continue browsing this site we consider that you accept our cookie policy. ACCEPT